Fieldtrip Jabatan Perhutanan Negeri Kelantan Malaysia

Gunung Walat, Sukabumi – Fieldtrip Jabatan Perhutanan Negeri Kelantan Malaysia telah berlangsung tanggal 3 Desember 2019 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Filedtrip ini berupa studi banding dan sharing ilmu kehutanan yang diikuti oleh 18 peserta. Dalam berkegiatan di Indonesia, mereka bekerja sama dengan Indomedia Tours selaku agent travel.

Selama berada di Gunung Walat para peserta diberikan pengenalan sekilas mengenai HPGW oleh Direktur Pengelolaan
Sumber Daya Hutan, Lufthi Rusniarsyah SP, M.Si. Lalu melihat proses produksi getah pinus dan getah kopal dan ditutup dengan kunjungan ke area tegakan agathis khususnya agathis pohon plus. Meski terbilang singkat, kunjungan ini menjadi semacam pembelajaran dan pengalaman bagi para peserta.

“Kunjungan resmi ke HPGW mereka sangat excited, terhadap beberapa point, hutan ini adalah lahan bebatuan. Pada waktu itu Kementerian Kehutanan Indonesia menggandeng perguruan tinggi untuk menghijaukan kawasan ini dan ini lah hasilnya sekarang bahwa yang dulunya lahan bebatuan disulap menjadi hutan yang sangat berguna bagi penduduk sekitar. Poin yang lain untuk masalah birokrasi di Indonesia lebih sederhana dibandingkan Malaysia karena ada beberapa pihak yg terlibat sehingga kebijakannnya sedikit lebih rumit,” ujar perwakilan Travel Agent Indomedia Tours, Edwin Noor saat ditemui di lokasi.

Menurutnya untuk ke depannya, kebijakan penanaman yang ada di Gunung Walat harus menjadi contoh yang dapat diterapkan oleh wilayah-wilayah di seluruh Indonesia dengan melibatkan perguruan tinggi agar masyarakat dapat mencintai hutan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya.

Sama halnya yang dikatakan oleh perwakilan Penolong Pegawai Kehutanan Negeri Kelantan Selatan Malaysia, Amirul Amin Bin Hasyim. Dia sangat terkesima dengan keberhasilan HPGW dalam penanaman pohon dimana awalnya lahan HPGW ini bebatuan dan pohon yang ditanam ini bukan jenis endemik.

“Kita menerima sedikit sebanyak info, kita melihat faedah pohon pinus & damar dan kita menimba ilmu di sini. Mereka menghutankan padahal asal pohon yang ditanam bukan jenis endemik. Kesannya kita melihat seolah-olah seperti hutan asli jadi pihak kami mengucapkan terima kasih, semoga kita jumpa lagi,” tutup Amirul.

[pty]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*