REDD+ Japan

Gunung Walat, Sukabumi – Training REDD Plus: Enhancing Capacity of Forestry Engineers for The Promotion of REDD+ Activities, peserta dari Jepang dan Indonesia tanggal 8 – 11 Januari 2014 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Fakultas Kehutanan IPB bekerja sama dengan Japan International Forestry Promotion & Cooperation Center dan Forestry and Forest Product Research Institute mengadakan pelatihan on REDD+ di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat.

Pelatihan yang bertemakan Enchanging Capacity of Forestry Engineers for the Promotion of REDD+ Activities diikuti oleh 19 peserta dari mahasiswa pascasarjana & perwakilan staf dari universitas di Jepang, para peneliti dari beberapa reserach institut dan konsultan yang bekerja di bidang lingkungan.

Selama melakukan kegiatan di Gunung Walat, para peserta disuguhkan materi-materi yang menyangkut seputar pengelolaan hasil hutan, pengelolan konservasi hutan dan fungsi hutan secara sosial khususnya terhadap warga sekitar Gunung Walat. Pelatihan ini dibimbing langsung oleh perwakilan dosen Fakultas Kehutanan IPB, perwakilan manajemen REDD+ dan perwakilan konsultan lingkungan.

“Materinya sendiri menyangkut dengan konsep REDD+ serta mengukur stok karbon melalui metode ground survey, lalu metode JIS dan juga metode destructive sampling. Selain itu, juga ada pelatihan mengenai participatory rural appraisal sebagai salah satu materi di dalam rangka REDD+ ini, diantaranya adalah praktik wawancara ke masyarakat dalam hal ini praktiknya dilakukan di desa Hegarmanah yang berdekatan dengan Hutan Pendidikan Gunung Walat,” ujar Ketua Panitia Pelatihan REDD+ Dr. Leti Sundawati.

Beliau yang juga sebagai dosen Fakultas Kehutanan IPB ini menambahkan alasan dilakukannya pelatihan di Gunung Walat adalah selain kelengkapan fasilitas pendukung, seperti fasilitas menginap dan konsumsi, ada nilai lebih yang dimiliki Gunung Walat sehingga sangat cocok untuk dilakukan pelatihan REDD+.

“Yang jelas Gunung Walat memiliki fasilitas yang lengkap sebagai tempat pelatihan, dalam artian Gunung Walat sendiri sudah melakukan semacam kegiatan yang berkaitan dengan REDD+ yaitu melalui voluntary carbon trading dan selain itu juga lokasinya berdekatan dengan masyarakat, sehingga tempat pelatihan menjadi sangat ideal,” jelasnya.

[hpgw]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*