Gunung Walat, Sukabumi – Praktik lapang mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) telah berlangsung tanggal 2 Maret – 16 April 2013 di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Mahasiswa yg mengikuti praktik lapang ini adalah 2 orang mahasiswa semester 8 Fakultas Perhutanan Program Studi Ilmu Teknologi Kayu bidang Biokomposit Universiti Putra Malaysia (UPM) yaitu Farah Almira & Roslinda.

Keberadaan mereka di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) ini merupakan bagian dari kerjasama program Malaysia Indonesia Thailand (MIT) dan Institut Pertanian Bogor ikut serta dalam program ini. MIT merupakan program pertukaran pelajar antara mahasiswa Malaysia, Indonesia, dan Thailand dimana masing-masing perwakilan negara melalui universitas saling mengirim mahasiswanya ke negara lain selama 2 bulan untuk melakukan praktik lapang.

Tema yg diambil dalam praktik lapang ini yaitu pengolahan dan pengumpulan getah Agathis loranthifolia di HPGW dan pengumpulan & pengolahan getah Pinus merkusii.

Selama praktik lapang di HPGW, mereka dibimbing oleh Dr. Gunawan Santosa dosen Fakultas Kehutanan IPB sekaligus Direktur Pemanfaatan Sumber Daya Hutan HPGW. Doktor Gunawan Santosa ini adalah ahli di bidang getah yang menjadi pelopor dalam penelitian-penelitian tentang getah tumbuhan khususnya agathis dan pinus baik di kawasan maupun di luar kawasan HPGW. Mereka mempelajari tehnik-tehnik penyadapan getah secara quare maupun bor, membandingkan stimulan yg digunakan, mempelajari sejarah tumbuhannya dan sebagainya.

Mereka juga mengambil sampel getah untuk dianalisa di laboratorium Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Untuk memperkaya wawasan tentang getah, mereka juga melakukan studi banding ke Perhutani Unit III di Bandung untuk mengetahui produk yg dihasilkan dari getah pinus dengan melihat proses awal hingga akhir.

Mereka juga melakukan studi tentang aspek sosial di masyarakat sekitar tentang pentingnya keberadaan HPGW bagi warga masyarakat serta mempelajari dampak ekonomi yang diakibatkan dengan adanya penyadapan getah bagi para penyadap. Selama di HPGW mereka juga menjadi guide bagi para pengunjung HPGW yang beraktivitas di sini misalnya para pelajar SD, SMP, SMA yang melakukan wisata berbasis pendidikan lingkungan di HPGW.

“Selain belajar tentang penyadapan getah, kami disini juga melakukan rekreasi pendidikan lingkungan”, kata Roslinda.

“Selama 2 bulan cukup bagus bagi kami untuk mengeksplore everything tentang Gunung Walat sebagai salah satu contoh hutan buatan manusia yg bagus yg asalnya dari lahan bekas tambang menjadi hutan yg masih perawan, luar biasa. This is the good opportunity for us“, imbuh Farah Almira.

[hap]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*