Praktik proses produksi getah oleh Balai Pengelola Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VI Bandar Lampung

Gunung Walat, Sukabumi – Praktik proses produksi getah oleh Balai Pengelola Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VI Bandar Lampung telah berlangsung tanggal 29 April – 1 Mei 2019 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Praktik ini diikuti oleh 16 peserta tenaga teknis (ganis) yang terdiri dari perwakilan perusahaan izin industri kayu, izin pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) perorangan/ kelompok dan hutan tanaman alam.

Selama berada di Gunung Walat, para peserta dibimbing oleh Pengawas Tenaga Ganis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (Wasganis PHPL) dan widyaiswara/ staf pengajar Pusat Pendidikan dan Latihan Sumberdaya Manusia (Pusdiklat) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlokasi di Bogor. Selain itu dalam praktiknya, para peserta diajari cara menyadap pohon pinus dan agathis, mempelajari kualitas getah pinus dan agathis dan tentunya pengenalan pengelolaan Hutan Pendidikan Gunung Walat oleh Direktur Eksekutif HPGW Dr. Nandi Kosmaryandi, M.Sc.F.

“Ini merupakan bagian dari proses pelatihan dari tenaga teknis pengujian kelompok getah. Kebetulan ada surat arahan Direktur Jasa Lingkungan Direktorat PHPL untuk mengerahkan seluruh izin usaha pemanfaatan HHBK seluruh Indonesia untuk bisa mengikuti diklat di wilayah kerja BPHP Wilayah VI Bandar Lampung, maka dari itu ada peserta dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jambi, Sulawesi Tengah dan Sumatera Selatan,” ujar perwakilan staf BPHP Wilayah VI Bandar Lampung, Poppy Triastuti S.Hut saat ditemui di lokasi kegiatan.

Poppy memaparkan alasan dipilihnya HPGW sebagai lokasi praktik, karena terdapat getah pinus dan agathis sebagai bahan percontohan praktik HHBK bagi peserta.

“Jadi diharapkan peserta bisa mempelajari dengan komplit dan outputnya ini peserta bisa terampil dan melakukan aktivitasnya sesuai aturan Kementerian LHK yang berlaku,” terangnya.

Poppy menambahkan untuk kedepannya kerjasama ini bisa terus berlangsung karena adanya tanggapan positif dari para peserta yang terkesan dengan kondisi keseluruhan HPGW.

“Peserta cukup terkesan dengan kondisi manajemen HPGW dan social forestry nya dikembangkan dengan baik dan tidak terjadi benturan dengan masyarakat,” tutupnya.

[pty]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*