Gunung Walat Sukabumi, -Salah satu agenda dari kegiatan SECEM (School of Environmental Conservation and Ecotourism Management) oleh Pusdiklat Kehutanan RI telah berlangsung di Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat, pada hari Rabu (22/09/2010) sampai Sabtu (25/09/2010) kemarin.

Kegiatan SECEM resmi dibuka oleh Direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang biasa disebut Kanjeng Sunan Gunung Walat Ir. Budi Prihanto, M.Si. Acara pembukaan dilaksanakan di Joglo dan dilanjutkan presentasi oleh Kanjeng Sunan tentang Pengelolaan HPGW. Antusiasme peserta SECEM sangat tinggi karena materi presentasi yang sangat menarik dan dapat dijadikan bahan pembelajaran pengelolaan hutan pendidikan dan model pengelolaan hutan skala kecil (small scale forest management) yang mandiri dan lestari.

SECEM merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang manajemen konservasi lingkungan dan ekowisata. Di dalam agenda SECEM terdapat pelatihan tentang kewiraan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja, meningkatkan kerjasama antar peserta, dan mempelajari langsung bagaimana pengelolaan hutan.

Peserta SECEM berasal dari UPT Lingkup Ditjen PHKA (Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam) yaitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam(KSDA), Balai KSDA, Balai Besar Taman Nasional, dan Balai Taman Nasional yang berjumlah 30 orang dari seluruh wilayah Indonesia. Peserta didampingi oleh pihak Pusdiklat yaitu Ir. Suprayitno, Drs. Jarisman Purba, dan Soesiyanto.

Menurut Ir. Suprayitno, alasan pemilihan HPGW sebagai tempat berlangsungnya kegiatan ini dikarenakan HPGW sangat visible (akses mudah, fasilitas sangat baik dan memadai, manajemen HPGW cukup baik, dan HPGW merupakan model percontohan pengelolaan hutan.

Pelatihan kewiraan ini dibimbing oleh 4 orang anggota TNI dari Batalyon Infanteri 315/ Garuda Bogor yang dipimpin oleh Lettu Inf Effendi. Materi-materi pelatihan yaitu Pelatihan Baris Berbaris, senam pagi, How to Fight, survival, upacara, navigasi darat dan peta kompas. Ambil contoh tentang survival, disitu diajarkan bagaimana untuk mengenal tumbuhan beracun dan tumbuhan yang bisa dimakan di dalam hutan. Menurut Lettu Inf Effendi, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan disiplin, kerjasama kelompok, menjunjung jiwa kesatuan, dan menghargai hutan.

“Kegiatan kewiraan SECEM ini diharapkan peserta mampu menambah wawasan pengetahuan tentang pengelolaan kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan Sumber Daya Alam khususnya hutan, ekowisata, dan erlindungan pengamanan hutan”, ujar Widya Iswara/ pengajar dari Pusdiklat Ir. Suprayitno selaku penanggung jawab kegiatan.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan diklat yang dilaksanakan Pusdiklat dilaksanakan untuk memenuhi tenaga teknis di bidang perlindungan dan konservasi alam dan juga dijadikan patokan sebagai salah satu prasyarat untuk menduduki jabatan eselon III di lingkungan Ditjen PHKA.

Pelatihan SECEM rencananya akan berlangsung tiap tahun di bulan September. Kemungkinan besar kegiatan ini berlangsung lagi di HPGW di tahun-tahun mendatang.

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita .pdf klik di sini

[hap]

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*