Studi Banding oleh Pusat Kajian dan Edukasi Hutan (Puskasitan) Olat Banga Universitas Teknologi Sumbawa

Gunung Walat, Sukabumi – Studi Banding oleh Pusat Kajian dan Edukasi Hutan (Puskasitan) Olat Banga Universitas Teknologi Sumbawa telah berlangsung tanggal 4 – 5 Februari 2019 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Studi banding ini diikuti oleh lima orang peserta.

Selama berada di Gunung Walat, peserta mengikuti kegiatan kunjungan lapang untuk melihat cara penyadapan getah pinus dan agathis, kemudian mengikuti presentasi dari Direktur Pengelolaan Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan HPGW, Prof. Dr. Fauzi Febrianto, MS terkait fungsi KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus).

“Alasan kami datang ke Gunung Walat adalah karena kami sedang merintis untuk KHDTK dan Gunung Walat ini merupakan salah satu percontohan yang sangat baik di Indonesia, dilihat dari pengelolaan getah pinus dan getah agathis juga, serta manajemennya sangat baik mulai dari penyadapan sampai ke produksinya,” ujar Direktur Pendidikan dan Penelitian Pusat Kajian dan Edukasi Hutan Olat Banga UTS, Muhammad Rayhan Salsabila, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Menurutnya bukan hanya sekedar teori saja yang diberikan, namun ada kegiatan praktik perihal cara membuat lubang sadapan getah (quare) menggunakan alat sadapan (kadukul), lalu bagaimana cara membedakan pohon agathis jantan dan betina baik secara visual maupun sensorik dan tentunya yang paling menarik adalah diskusi dengan Direktur Eksekutif HPGW Dr. Nandi Kosmaryandi, M.Sc.F.

“Di Gunung Walat banyak wawasan-wawasan yang kami terima, masukan-masukan pemikiran cara berinteraksi dengan masyarakat untuk mengelola hutan sesuai fungsi ekologi, sosial dan ekonominya. Kita belajar banyak banget dari Bapak Nandi,” ungkapnya.

Raihan berpesan agar kedepannya, Gunung Walat dapat memperbaiki tumbuhan-tumbuhan yang ada di dalam kawasan hutan. Agar ekosistem hutan dapat berjalan sesuai dengan rantai kehidupan dan tetap lestari.

“Pesannya lebih dikembangkan lagi vegetasi-vegetasi yang tertinggal seperti kebun kopi yang sudah terbengkalai dan tanaman – tanaman lainnya,” tutup mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Tenik Elektro 2016, semester enam tersebut.

[pty]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*