Praktik perencanaan hutan oleh Pusdiklat Kehutanan Bogor

Gunung Walat, Sukabumi  – Praktik perencanaan hutan oleh Pusdiklat Kehutanan Bogor telah berlangsung tanggal 12 – 15 November 2013 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Kebutuhan akan tenaga teknis yang berkompeten dan bersertifikasi dalam hal pengelolaan hutan di perusahaan kehutanan sebagaimana diamanatkan dalam Permenhut Nomor P.20/MENHUT-II/2010, maka untuk itu Pusdiklat Kehutanan Gunung Batu Bogor bekerja sama dengan APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) mengadakan praktik perencanaan hutan bertempat di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari luar pulau Jawa.

“Tentunya peran peserta ini sangat strategis, baik tenaga teknik perencanaan hutan dan tenaga teknis pembukaan wilayah hutan itu harus terpenuhi segera, tujuannya agar bisa membuat rencana jangka panjang yang efisien dan efektif tentunya rencana jangka panjang 10 tahunan,” ujar panitia sekaligus widyaiswara di Pusdiklat Kehutanan Bogor Bapak Priyambudi Santoso, M.Sc saat ditemui di lokasi kegiatan.

Menurutnya sebelum praktik ini berlangsung, selama 15 hari yang lalu para peserta telah dibekali teori-teori di Pusdiklat Kehutanan, Gunung Batu, Bogor. Dibimbing oleh widyaiswara dan Dirjen Bina Usaha Kehutanan dengan tujuan pengelolaan hutan jangka panjang difokuskan pada IHMB (Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala). Tentunya selama di Gunung Walat para peserta akan berpraktik sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari.

“Gunung Walat dipandang sebagai contoh tempat yang layak dipilih untuk wilayah yang dekat dengan Bogor, sebenarnya yang paling cocok karena teman-teman ini bekerja dari luar pulau Jawa mestinya keluar Jawa, tetapi karena efisiensi dan tidak totality dalam artian kompetensi terpenuhi semua,”ungkapnya.

Beliau menuturkan selama empat hari di Gunung Walat, para peserta akan melakukan simulasi berupa penataan areal kerja, IHMB, ITSP (Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan). Diakhiri dengan uji kompetensi selama dua hari di Pusdiklat Kehutanan, Gunung Batu Bogor dan pemberian sertifikat.

“Kadang ada pihak ketiga untuk menguji kompetensi, agar bisa mendapatkan pengakuan yang lebih tinggi karena sesuai syarat Peraturan Menteri tiap perusahaan harus ada tenaga-tenaga ini,” terangnya yang juga alumni Fakultas Kehutanan IPB angkatan 11.

Beliau berharap usai dari praktik ini, para peserta dapat membuat perencanaan hutan yang baik sesuai dengan tatanan yang berlaku.

“Jadi selalu kita cek attitude bekerja yang baik itu bisa dikembangkan karena ini hanya menstimulir, jadi start mereka bekerja di lapangan itulah yang sebenarnya. Tentunya mereka di tempat kerja harus mengembangkan sesuai tatanan yang berlaku,” pungkasnya.

[hpgw]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*