Gunung Walat, Sukabumi – Pengembangan wawasan hutan pendidikan oleh PT. Bukit Asam, Pemerintah Daerah Kab. Muara Enim, dan Dinas Kehutanan Kab. Muara Enim telah berlangsung tanggal 9-10 Agustus 2012 di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Latar belakang adanya kegiatan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) ini diawali adanya kerjasama PT. Bukit Asam dengan Fakultas Kehutanan IPB untuk reklamasi lahan bekas tambang PT.BA di Kab. Muara Enim Sumatera Selatan yang nantinya akan dipersiapkan sebagai hutan pendidikan. Di saat yang sama, PT. Bukit Asam dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Muara Enim serta Dinas Kehutanan Kab. Muara Enim sedang mempersiapkan pembuatan hutan kota dan Taman Hutan Rakyat (Tahura) dengan luas 5300 Ha, sehingga ketiga instansi tersebut belajar tentang pengelolaan hutan yang lestari di HPGW yang sudah dikenal keberhasilannya dalam pembangunan dan pengelolaan hutan.

“PT. BA bersama Pemda Muara Enim berkunjung melihat langsung keberhasilan Hutan Pendidikan Gunung Walat, kerjasama Pemda-PT.BA akan membangun Tahura Enim dengan luas konservasi 5300 Ha dan hutan kota. Dan dengan IPB kerjasama membangun hutan pendidikan”, kata Mr. Danang, penanggung jawab reklamasi tambang dan pascatambang PT.BA.

“Pemkab. bekerjasama dengan PT Bukit Asam yaitu salah satu perusahaan tambang terbesar di Muara Enim sedang mempersiapkan pembangunan hutan kota sehingga perlu belajar melihat Hutan Pendidikan Gunung Walat, kita harapkan dengan pembelajaran ini kita bisa melihat pengelolaan hutan pendidikan untuk diterapkan di hutan pendidikan di Muara Enim”, ujar Ir. Hasanuddin, M.Si, Asisten Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kab. Muara Enim Sumsel.

“Kita sudah menandatangani MoU antara IPB dan PT BA yang akan ditindaklanjuti oleh Dekan Fakultas Kehutanan sehubungan dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan untuk pembangunan hutan di bekas tambang”, kata Prof. Bambang Hero Sahardjo, Dekan Fakultas Kehutanan IPB.

Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang rombongan dari ketiga instansi tersebut.

Kegiatan yang dilakukan di HPGW yaitu diantaranya presentasi tentang HPGW oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Humas Dr. Nandi Kosmaryandi, diskusi dengan Dekan dan pakar kehutanan seperti Dr. Basuki Wasis, Dr. Tatang Tiryana dan Dr. Erianto Indra Putra, forest track, belajar segala hal yang berkaitan penyadapan getah agathis dan pinus termasuk dampak ekonominya.

“Kami sangat antusias, selain menghijaukan juga menghasilkan nilai ekonomi bersama masyarakat sekitar, tentunya hal seperti ini akan diimplementasikan di Muara Enim, ahli dari IPB bisa bekerjasama dengan kami dan mengimplementasikan disana untuk Bumi Indonesia ini”, imbuh Mr. Danang.

“Kita bangga sekali ada hutan pendidikan yang sangat bagus dan mempunyai nilai ekonomi sosial bagi masyarakat sekitar sehingga ada manfaat lingkungan dan berdampak ke masyarakat sekitar, saya senang sekali tidak mudah membuat hutan di tengah masyarakat yang bisa tumbuh bagus, butuh perhatian khusus untuk membangun hutan sperti ini”, tambah Ir. Hasanuddin, M.Si.

[hap]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*