Gunung Walat, Sukabumi – Lokakarya Pelatihan Monitoring Nilai Konservasi Tinggi oleh USAID LESTARI telah berlangsung tanggal 10 – 11 Maret 2020 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara USAID LESTARI dengan APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia). Peserta lokakarya merupakan perusahaan-perusahaan anggota APHI dari seluruh Indonesia yg memiliki sertifikat FSC (Forest Stewardship Council).

Lokakarya dan pelatihan ini dilakukan untuk membangun model monitoring NKT (Nilai Konservasi Tinggi) di kawasan konsesi/ HPH (Hak Pengusahaan Hutan).

“Kita ingin mencoba teknik monitoring NKT ini bisa menjadi pedoman yg dipakai sendiri oleh kalangan pengusaha HPH karena saat ini masih memakai tenaga konsultan. Kita ingin membantu kemandirian mereka sekaligus memperdalam pengetahuan NKT itu sendiri baik dalam perencanaan, pengelolaan dan monitoring. Karena itu, monitoring menjadi titik masuk agar mereka bisa membuat perencanaan dan pengelolaan NKT”, kata Kusdijono staf USAID LESTARI bidang Green Enterprise Development Specialist.

Kegiatan ini diikuti oleh 2 kelompok yaitu kelompok perwakilan perusahaan – perusahaan HPH dan kelompok para ahli di bidang NKT. Para ahli NKT diantaranya berasal dari Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tropenbos Indonesia, Proforest, dan Forest Stewardship Council.

“Kita mengundang para ahli untuk membahas dan memaparkan metode FIA (Forest Integrity Assessment) sebagai metode untuk monitoring NKT. FIA diadaptasi dari HCVRN (High Conservation Value Resource Network) yang artinya mengadopsi dengan melakukan perubahan-perubahan disesuaikan dengan kondisi ekosistem di beberapa wilayah perusahaan HPH beroperasi. Di sisi lain, dari perwakilan perusahaan mencoba mempelajari dan memberikan masukan sehingga ada interaksi untuk melengkapi tools untuk monitoring NKT ini”, jelas Kusdijono.

[hap]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*