Forest Camp 2019 Alumni Fakultas Kehutanan IPB

Gunung Walat, Sukabumi – Forest Camp 2019 Alumni Fakultas Kehutanan IPB telah berlangsung tanggal 26 – 27 Oktober 2019 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB (HA-E IPB) telah menyelenggarakan Forest Camp 2019 di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Kegiatan ini diikuti oleh angkatan perintis hingga angkatan muda. Tentunya ini menjadi ajang silahturahmi agar kerekatan antar angkatan bisa tetap terjaga dengan baik.

Selama berada di Gunung Walat bukan hanya temu kangen biasa saja, tetapi ada serangkaian acara yang menarik seperti diskusi tentang masa depan hutan-hutan Indonesia khususnya di Papua yang dilihat dari perspektif tiap angkatan. Lalu pada malam harinya ada acara api unggun dibarengi dengan cerita sejarah Fakultas Kehutanan IPB dan di pagi harinya dilaksanakan kegiatan Healing Forest.

Menurut Ketua Umum HA-E IPB Dr. Bambang Supriyanto, M.Sc, rencananya Forest Camp ini akan menjadi agenda reguler tiga tahunan, Forest Camp ini ada pembelajaran yang menarik karena berada di lokasi hutan untuk kegiatan pendidikannya dan ada juga ruang untuk diskusinya.

“Yang kita lakukan dalam Forest Camp ini salah satunya adalah diskusi tentang masa depan hutan-hutan Papua. Ternyata para alumni dari angkatan nol sampai 52 kemarin memberikan sharing yang sangat luar biasa bahwa pembangunan hutan di Papua itu sangat perspektif di dalam konteks pendekatan dengan sosiokultural tapi yg paling penting adalah terkoneksi dengan infrastruktur sehingga pertumbuhan ekonomi di Papua itu betul-betul menjadi green ekonomi,” ujar Dr. Bambang Supriyanto, M.Sc saat ditemui di lokasi kegiatan.

Menurut Bambang Supriyanto, selain diskusi terbuka antar angkatan terkait hutan di Papua yang menghasilkan berbagai macam masukan dan terobosan, ada satu kegiatan yang cukup mendapat atensi dari para peserta yakni Healing Forest di dalam Hutan Pendidikan Gunung Walat dengan berjalan kaki sepanjang 2 km menyusuri tegakan Agathis/damar hingga finish di camping ground.

“Semua alumni berjalan dalam waktu satu jam, ada spot-spot yang sangat luar biasa. Diukur saat sebelum berangkat dan sesudah berangkat, ternyata pada umumnya tingkat stress-nya menurun, artinya apa bahwa kita itu bisa menyatu dengan ekosistem hutan, dan yang paling menarik itu adalah ternyata hutan juga menjadi tempat untuk selain pembelajaran tadi, juga untuk rekreasi,” tutup Bambang Supriyanto yang juga menjabat sebagai Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kemen-LHK RI.

[pty]

Galeri Foto klik di sini

Unduh berita klik di sini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*