Gunung Walat, Sukabumi – Ecological Social Mapping FMSC IPB telah berlangsung tanggal 21-25 Juli 2012 di Hutan Pendidikan Gunung Walat.
Ecological Social Mapping (ESM) merupakan rangkaian kegiatan identifikasi mengenai skema interaksi sosial ekonomi masyarakat sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) dengan sumber daya hutan yang ada didalamnya. ESM merupakan suatu kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan oleh multi disiplin ilmu dalam Departeman Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang meliputi perencanaan hutan, hidrologi hutan, pemanfaatan sumber daya hutan dan sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan. Kegiatan ESM dirancang oleh setiap kelompok studi (KS) dalam himpunan profesi FMSC. Kegiatan ini akan menghasilkan sebuah skema interaksi sosial dan biofisik di HPGW.
Tema dari kegiatan ESM ini adalah The exploration of resources and communities interaction in Gunung Walat Educational Forest (GWEF).
Tujuan dari kegiatan ecological social mapping yaitu: 1. Mengimplementasikan ilmu pengetahuan Kelompok Studi yang ada di FMSC. 2. Memetakan interaksi masyarakat sekitar hutan dengan SDH di HPGW. 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan SDH yang lestari.
Anggota ESM tahun 2012 berjumlah 45 orang terdiri dari mahasiswa Departemen Manajeman Hutan, Fahutan, IPB.
Kegiatan ESM dimulai dari studi literatur dengan pengambilan data pokok berupa letak dan luas HPGW, kondisi hutan secara umum, dan keadaan sosial ekonomi desa sekitar mencakup data kependudukan, mata pencaharian, sistem administrasi dan tingkat produktifitas. Dari hasil studi literatur, tiap kelompok studi (KS) akan menyusun sebuah perencanaan verifikasi lapang. Tim KS sosial ekonomi akan melaksanakan wawancara terkait data kependudukan dan berbagai pemanfaatan sumberdaya hutan masyarakat sekitar.
Selanjutnya tim KS Perencanaan akan membuat koordinasi peta Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) untuk meletakkan plot pengambilan sample sehingga representatif terhadap keseluruhan potensi sumber daya hutan yang ada dan jelas koordinatnya untuk dilakukan verifikasi lapang. Hal ini tidak terlepas dari tugas KS Perencanaan untuk membantu tim KS Pemanfaatan dan Hidrologi dalam menentukan petak pengukuran potansi kayu bakar dan lokasi sungai.
Tim KS Pemanfaatan hutan akan mengidentifikasi potensi dari kayu bakar yang ada di HPGW. Pengukuran potensi dilakukan dengan pembuatan Plot Ukur Primer (PUP) dan Plot Ukur Sekunder (PUS) yang dibuat pada tiap jenis tegakan yang ada di HPGW, sehingga hasil pengukuran dapat representatif terhadap potensi total di HPGW.
Lalu, tim KS hidrologi akan melaksanakan identifikasi biofisik berupa pemetaan hidrologi, perhitungan debit air, erosi dan sedimentasi, analisis fungsi air di HPGW baik yang dimanfaatkan maupun belum dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar HPGW.
Selain itu tim KS Sosek juga akan melaksanakan penyuluhan mengenai hutan rakyat dan agroforestri kepada masyarakat di sekitar HPGW untuk mendorong dan menambah pengetahuan masyarakat mengenai hutan rakyat dan agroforestry dalam rangka optimalisasi lahan.
Dari data-data yang didapatkan oleh setiap KS akan didiskusikan secara bersama-sama untuk membuat sebuah skema interaksi masyarakat dengan ekologi hutan di HPGW dengan dokumentasi tertulis berupa peta atau gambaran interaksi masyarakat dengan sumberdaya hutan di HPGW.
Untuk kesan sendiri pada dasarnya pengelolaan hutan di HPGW sudah baik, para karyawan sudah mampu mengeksplorasi sumberdaya hutan (terutama kayu bakar dan air) di HPGW. Akan tetapi, untuk penghitungan potensi, analisis manfaat dan dokumentasi lokasi belum dilakukan, sehingga diharapkan data dan analisis serta dokumentasi dari kegiatan ESM ini juga dapat bermanfaat bagi pengelola HPGW.
oleh: Khabibi Nurrofi` P (Ketua Pelaksana ESM 2012)
Galeri Foto klik di sini
Unduh berita klik di sini